Jumat, 16 Februari 2018

Pengertian dan Macam Macam Tanda Waqaf, Saktah dan Mad


Pengertian Dan Macam Macam Tanda Waqaf

Pengertian Waqaf
Waqaf menurut bahasa artinya berhenti. Menurut istilah waqaf ialah menghentikan bacaan sejenak atau putus suara dan berganti nafas akhir atau di tengah ayat. Penerapan waqaf disesuaikan dengan tanda tertentu. Tanda waqaf ada yang terdapat di permulaan ayat atau di tengah tengah ayat.
Macam Macam Tanda Waqaf Dalam Al Qur'an
Macam macam tanda waqaf dalam Al Qur'an adalah sebagai berikut:
A. Waqaf Mutlaq (ط)
Waqaf Mutlaq tandanya ط. Apabila kita membaca Al Qur'an menemui tanda waqaf tersebut, maka lebih utama diwaqafkan atau berhenti pada tanda waqaf tersebut.
B. Waqaf Lazim (م)
Waqaf Lazim tandanya م. Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf lazim, maka cara membacanya adalah harus berhenti.
C. Waqaf Jaiz (ج)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf jaiz, maka cara membacanya boleh berhenti dan boleh dilanjutkan dengan kata berikutnya.
D. Waqaf Waslu Ula (صلى)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, cara membacanya adalah lebih utama dilanjutkan dengan kata berikutnya.
E. Waqaf Mustahab (قيف)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, diutamakan berhenti pada kata yang terdapat tanda tersebut.
F. Waqaf Waqfu Ula (قال)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, diutamakan berhenti pada kata yang terdapat tanda tersebut.
G. Waqaf Mujawwaz (ز)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda tersebut, tetapi boleh juga waqof.
H. Waqaf Murakhas (ص)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, boleh berhenti pada kata yang terdapat tanda tersebut karena darurat yang disebabkan oleh panjangnya ayat atau kehabisan nafas , tetapi diutamakan waslah/terus.
I. Waqaf Qobih (ق)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda tersebut.
J. Waqaf Laa Washal (لا)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, jangan waqof kecuali jika di bawahnya terdapat tanda awal ayat yang membolehkan waqof secara mutlaq, maka boleh berhenti tanpa di ulang lagi.
K. Waqaf Mu'anaqah (. ۛ.  . ۛ.)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, harus berhenti di salah satu dari kedua kelompok titik tiga tersebut, boleh pada yang pertama atau yang kedua.
L. Waqaf Saktah (ساكته)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda waqaf ini, harus berhenti dan diam sejenak tanpa mengambil nafas baru pada kata yang terdapat tanda tersebut. Saktah Sakat adalah diam sejenak biar putus & pisah suaranya dengan tanpa berganti nafas.
Di dalam Al-Qur’an Saktah hanya ada 4 tempat, yaitu:
    Di dalam surah Al-Muthaffifin, ayat 14.
    Di dalam surah Al-Qiyamah, ayat 27.
    Di dalam surah Yaasiin, ayat 52.
    Di dalam surah Al-Kahfi, ayat 1.


Pengertian Saktah dan Contohnya

Saktah (السكتة) menjadi salah satu pedoman penting dalam mempelajari Ilmu Tajwid. Hal ini lantaran saktah selalu berbicara pada pemberhentikan bacaan ketika tentan membaca Al-Qur’an atau ayat-ayat tertentu. Oleh karena itulah pada pembahasan kali ini HukumTajwid.Com akan mengemukakan tentang pengertian saktah dan contohnya. Berikut pembahasan tersebut;
Pengertian Saktah Menurut Bahasa dan Istilah
Menurut bahasa saktah dapat diartikan sebagai Al-Man’u (Menahan). Sedangkan pengertian saktah menurut istilah adalah menahan (suara pada) suatu kalimat tanpa bernafas dengan niat melanjutkan kembali bacaannya.
Pengertian Saktah menurut Al-Qoulus Sadid (Hal 42) adalah berhenti sejenak kira-kira dua harokat tanpa bernafas. Dan apabila kedua pengertian saktah menurut bahasa dan istilah tersebut digabungkan maka dapat diambil kesimpulkan secara garis besarnya adalah sebagai berikut;
Pengertian Saktah
    Berhenti atau diam sambil menahan suara
    Lamanya kira-kira dua harokat
    Dianiatkan untuk melanjutkan kembali bacaan.
Pengertian Saktah Menurut Para Ahli
Ismail Tekan (Dalam Tanwidul Qur’an Karim), saktah adalah memutus nafas. Sedagkan Mas’ud Syafi’I pengertian saktah ialah dengan tidak melepas nafas.
Contoh Saktah dalam Surat Yasin
قَالُوا۟ يٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ هٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ
Faedah dalam contoh saktah di surat Yasin Ayat 52 ini tujuannya dilakukan untuk memisahkan perkataan orang kafir dengan perkataan orang mukmin. Perkataan orang kafir selesai pada lafadz من مرقد نا sedangkan pada lafadz هدا ماوعدالرحمن adalah perkataan orang mukmin.
Apabila kedua kalimat tersebut kemudian disambung tanpa diberikan saktah maka kesalahan tidak hanya terjadi dalam segi kalimat akan tetapi juga dalam segi makna, karena  ما pada lafadz akan berubah menjadi yang berarti “Allah tidak menjanjikan hal-hal seperti telah disebutkan sebelumnya.

Pengertian Dan Macam Macam Mad : Ilmu Tajwid

Pengertian Bacaan Mad
Menurut Bahasa Mad Artinya Panjang. Sedangkan Dalam Pengertian Ilmu Tajwid Mad Adalah Memanjangkan Bunyi Huruf Hijaiyah Karena Adanya Pertemuan Antara Huruf Hijaiyah Yang Berharakat Fathah Bertemu Dengan Alif Mati, Huruf Hijaiyah Berharakat Dhammah Bertemu Dengan Wau Mati, Dan Huruf Hijaiyah Berharakar Kasrah Bertemu Huruf Ya' Mati. Huruf Mad Ada Tiga Yaitu Alif, Wau, Dan Ya'.
Pembagian Mad
Secara Garis Besar Bacaan Mad Dibagi Menjadi Dua Yaitu
1). Mad Thabi'i
2). Mad Far'i

1). Mad Thabi'i (Mad Asli)
Mad thabi’i adalah bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa, atau sering disebut mad pokok (mad asli). Cara membacanya yaitu dipanjangkan satu alif (2 harakat). Disebut mad Thabi’i apabila terdapat hal-hal berikut :
1.       Jika ada ا  jatuh sesudah harakat fathah. Contoh :  سا, ما, نا, وا, حا
2.       Jika ada و   jatuh sesudah harakat dhammah. Contoh :  سو, مو, نو, وو, حو
3.       Jika ada ي  jatuh sesudah harakat kasrah. Contoh :  سي, مي, ني, وي, حي

2). Mad Far'i (Cabang/Turunan)
Mad far’i adalah semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad thabi’i maka disebut mad far’i yang mempunyai arti Mad cabang/turunan.
Adapun mad far’i ini ada 14 macam yaitu:

Mad Wajib Muttashil
Mad Wajib Muttashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata. Panjang bacaaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh :       والسماء , وجيء , سوء , حنفاء
Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah tetapi tidak dalam satu kata. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat).
Contoh :       يايها الذين ,  وما ادراك,   انا اعطينا ك

Mad Aridl Lissukun
Mad ‘Aridl Lis Sukun adalah jika ada bacaan mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah hidup yang dibaca mati/tanda waqaf. Panjang bacaanya yaitu : 1 alif (2 harakat) atau 2 alif (4 harakat) atau 3 alif (6 harakat).
Contoh :     نستعين ,   ينصرون
                   من فوش,  الرحيم              

Mad Badal
Mad badal adalah apabila ada 2 buah huruf hamzah dan huruf hamzah yang pertama berharakat sedangakan huruf hamzah yang ke-2 disukun (mati), maka hamzah yang ke-2 diganti dengan :
-    ا  jika hamzah yang pertama berharakat fathah
-    و  jika hamzah yang pertama berharakat kasrah
-    ي jika hamzah yang pertama berharakat dhammah
Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat)
Contoh :    ﺄﺄدم    menjadi      ادم

Mad Iwadl
Mad ‘iwadl adalah apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin yang dibaca waqaf diakhir kalimat. Panjang bacaanya 1 alif (2 harakat).
Contoh :     غفورا رحيما    dibaca       غفورا رحيما
                 سميعا بصيرا      dibaca      سميعا بصيرا

Mad Layyin
Mad layyin adalah apabila ada salah satu huruf hijaiyyah yang berharakat fathah sebelum wawu sukun atau ya’ sukun.
Contoh :    لاريب ,   من خذف 
                  ليلا  ,  اليوم                

Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an yang terdapat salah satu/lebih dari huruf : ن, ق, ص, ع, ل, ي, ك, م yang bisa disingkat dengan lafal نقص عليكم. Adapun panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat). Mad ini juga bisa disebut dengan ( مد لازم حرفي مشبع ).
Contoh : ص        ن     ق      الم

Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an yang terdapat satu/lebih dari huruf :حي طهر  yaitu ح , ي , ط , ه , ر . Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh :      طه      يس     حم      الر

Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bertasydid dalam satu kata. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh :     الطامة            الصاخه          ولاالضالين 

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bersukun. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh :     آلان

Mad Thamkin
Mad thamkin adalah apabila ada huruf yang bertasydid dan berharakat kasrah bertemu dengan sukun. Panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat) dan penempatan bacaanya pada tasydid serta mad thabi’inya.
Contoh :     حييتم             عليين            من النبيين 

Mad Farqi
Mad farqi adalah bacaan panjang yang membedakan antara pertanyaan atau bukan.
Contoh :        قل الله اذن لكم            الذكرين حرم ام الانثيين

Mad Shilah Qashirah
Mad Shilah Qashirah adalah apabila ada kata ganti (ha’ dlomir) yang didahului dengan huruf yang berharakat (  ̶  )/ (  ̶  ). Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh :  انه كان           له ما في السموات

Mad Shilah Thawilah
Mad Shilah Thawilah adalah apabila ada mad shilah qashirah yang bertemu dengan hamzah. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat).

Contoh :             ماله أخلده        له الا بماشاء

Sumber : 
http://kokohnaxnetig.blogspot.co.id/2015/01/hukum-bacaan-mad.html   


TIPS : JIKA LANGSUNG MENG-COPY KE MS. WORD TULISAN ARAB MENJADI BERANTAKAN, DIANJURKAN COPY TERLEBIH DAHULU KE WORDPAD KEMUDIAN DARI WORDPAD COPY KE MS. WORD.