Kamis, 19 Mei 2016

Macam-Macam Jamur yang Menguntungkan dan Merugikan Beserta Ciri-ciri dan Gambarnya



Macam-Macam Jamur yang Menguntungkan dan Merugikan
Jamur Yang Merugikan
1.      Phytium sp

a.       Ciri-ciri
-    Hidup saprofit di tanah lembab.
-    Struktur tubuh jamur Phytium Ini terdiri dari golongan Ascomycotina, golongan ini struktur tubuhnya ada yang multiseluler atau uniseluler.
-    Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat atau ada yang unisel.
-    Berukuran kecil, berfilamen yang kekurangan klorofil.
-    Oospora memiliki diameter 17 – 19 mikrometer, hifa tidak bersekat dan umumnya memiliki lebar 4 – 6 mikrometer. Sporangia panjangnya bervariasi dari 50 – 1000 um dan umumnya memiliki cabang banyak (multi).
-    Jamur Phytium Spp. mempunyai miselium kasar, lebarnya kadang-kadang sampai 7 mikrometer.
b.      Kerugian
Menyebabkan penyakik pada pembibitan dan Damping off atau rebah semai.


2.            Phytophthora Infestan

a.       Ciri-ciri
-    miselliumnya yang tidak bersekat – sekat. Warna misellium putih, jika tua mungkin agak coklat kekuning – kuningan; kebanyakan sporangium berwarna kehitam – hitaman.
-    Hifanya berkembang sempurna.
-    Phytopthora memiliki sporangium yang berbentuk bulat telur. Phytophthora infestans memproduksi spora aseksual yang disebut sporangia.
-    Hialin berbentuk seperti jeruk nipis, panjang 20-40.
b.      Kerugian
Jamur Phytophthora infestan menyebabkan penyakit busuk daun.


3.      Fusarium oxyporum

a.       Ciri-ciri
-    Fusarium oxyporum termasuk ke dalam Golongan Fusarium dicirikan dengan struktur tubuh berupa miselium bercabang, hialin, dan bersekat (septat) dengan diameter 2-4 µm.
-     struktur fialid yang berupa monofialid ataupun polifialid dan berbentuk soliter ataupun merupakan bagian dari sistem percabangan yang kompleks.
-    Reproduksi aseksual menggunakan mikrokonidia yang terletak pada konidiospora yang tidak bercabang dan makrokonidia yang terletak pada konidiospora bercabang dan tak bercabang
-    Miselium bersekat dan membentuk percabangan.
-     Daur hidup Fusarium oxysporum mengalami fase patogenesis dan saprogenesis.
b.      Kerugian
Jamur Fusarium oxyporum menyebabkan penyakit garis kuning pada daun.


4.      Pucinia polysora U.

a.       Ciri-ciri
-    mempunyai uredospora berwarna kekuningan sampai keemasan, berbentuk elip, berukuran 20-29 x 29-40 μm.
-    Tebal dinding spora 1-1,5 μm dengan 4-5 lubang.
-    Teliospora berwarna coklat, halus, elip, kedua ujungnya membulat, ukuran 18-27 x 29-41 μm, mudah lepas, dua sel, timbul pada tangkai pendek ukuran 10-30 μm. Aeciosporanya belum diketahui (Wakman dkk, 1998).
-    Suhu optimum 27-280 C. Pada suhu ini uredium.
b.      Kerugian
Pucinia polysora U menyebabkan Karat jagung disebabkan oleh tiga spesies dari dua negara yaitu Puccinia sorghi Scw, P.polysora Underw dan Physopella zeae (Mains) Cunmins dan Ramachar (Syn. Angiospora zeae Mains).

5.      Phakopsora pachyrhizi Syd.

a.       Ciri-ciri
-    Mempunyai  uredium pada sisi bawah dan atas daun coklat muda sampai coklat, bergaris tengah 100-200 μm, sering kali tersebar merata memenuhi permukaan daun.
-    Parafisa pangkalnya bersatu, membentuk penutup yang mirip dengan kubah di atas uredium. Parafisa membengkok, berbentuk gada atau mempunyai ujung membengkak, hialin atau berwarna jerami dengan ruang sel sempit. Ujungnya berukuran 7,5-1,5 μm, dengan panjang 20-47 μm.
b.      Kerugian
Phakopsora pachyrhizi Syd. Menyebabkan Penyakit karat pada tanaman kedelai umumnya belum tua, dan bisa menyebakan hampanya polong. Pada serangan yang berat, daun-daunnya rontok. Apabila tanaman yang terserang ini disentuh, sporanya akan beterbangan, kemudian akhirnya hinggap menyerang tanaman yang masih sehat. Di samping karena sentuhan, spora tersebut bisa terbawa oleh angin.

Jamur Yang Menguntungkan
1.      Jamur kuping (Auricularia auricula

a.       Ciri-ciri
-    Mempunyai tubuh buah yang ber tekstur jelly yang unik.
-    Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping
-    Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.
-    makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang.
-     Miseliumnya bersekat.
-    Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium.
b.      Manfaat
Jamur kuping  dapat dijadikan bahan makanan bagi manusia selain itu Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya :
-          untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.
-          Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun berbentuk logam berat.
-           Kandungan senyawa yang terdapat dalam lendir jamur kuping juga efektif untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel kanker) hingga 80-90%
-          Sebagai  zat anti koagulan (mencegah dan menghambat proses penggumpalan darah
-           untuk mengatasi penyakit darah tinggi (hipertensi).
-          Mengatasi kekurangan darah (anemia).
-          mengobati penyakit wasir (ambeien).
-          dan memperlancar proses buang air besar.

2.      Trichoderma sp.

a.       Ciri-ciri
-    mempunyai konidiafor bercabang-cabang tidak teratur, tidak memebentuk berkas (sapu).
-    konidium (fialospora) jorong, bersel satu dalam kelompok-kelompok terminal, kelompok konidium berwarna hijau biru.
-    Pada umumnya yang mempunyai daya antagonistic terhadap jamurjamur parasit.
-    Koloninya berwarna hijau muda sampai hijau tua. Koloni Trichoderma yang masih muda berwarna putih, kemudian menjadi hijau muda atau hijau tua. Warna tergantung dari species dan umur koloni.
-    memproduksi konidia aseksual berbentuk globus dengan konidia tersusun seperti buah anggur dan pertumbuhannya cepat.
-    Hifa tumbuh menjalar dan berseptum.
-    Konidiofornya banyak dan bercabang tetapi tidak secara melingkar. Cabang konidiofor pendek dan letaknya berlawanan, dengan segmen pucuknya membentuk kelompok konidia.
-    Umumnya konidia hialin atau berwarna hijau berbentuk bulat atau lonjong dengan permukaan halus sampai kasar.

b.      Manfaat
Walaupun jamur Trichoderma sp merupakan salah satu jenis jamur mikoparasit, artinya bersifat parasitik terhadap jenis jamur lain namun Trichoderma  sp mempunyai kemampuan untuk mengkolonisasi rhizosfer dengan cepat dan melindungi akar dari serangan jamur penyakit, mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil produksi tanaman.

3.         Penicillin sp

a.       Ciri –ciri
-  Hidup secara saprofit di berbagai tempat, terutama pada substrat yangmengandung gula (seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum).
-    Konidiofor nya berbentuk seperti sikat/kuas
-    berkembang biak secara vegetatif dengan membentuk konidia. Konidia dibentuk pada ujung hifa.
-    reproduksi generatif dengan membentuk askus, namun reproduksi secarageneratif sulit ditemukan
-    Hifa pembawa konidia disebut konidiofor.Sehingga setiap konidia dapat dapat tumbuh membentuk jamur baru.
-    reproduksi generatif dengan membentuk askus, namun reproduksi secarageneratif sulit ditemukan.

b.      Manfaat
-          di bidang industry penicillum bermanfaat untuk untuk memproduksi keju ( Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti),. mengharumkan keju, yaitu dengan cara menurunkan kadar kasein pada bahan keju.
-          Untuk pengawetan jus buah (Penicillium chryzogenum) Penicillium Chrysogenum
-          Untuk produksi antibiotik yang dikenal dengan penisilin (Penicillium chryzogenum)
-       Efektif untuk memberantas terutama bakteri gram positif yang berbentuk kokus, misalnya melawan infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus.

4.      Saccharaomyces cerevisiae

a.       Ciri-ciri
-  Mikro strukturnya terdiri dari kapsul, dinding sel, membrane sitoplasma,nulleus, vakoula, mitokondria, globula dan sitoplasma. pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama semakin menebal seiring dengan waktu.
-          Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas lahir (bekas yang timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas yang timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu bekas lahir, namun bisa membentuk banyak bekas tunas. Saccharomyces cerevisiae dapat membentuk 9 sampai 43 tunas dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel yang memanjang.
-           Globula Lipid Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam jumlah sangat sedikit. Lipid ini disimpan dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti Hitam Sudan atau Merah Sudan.
-          Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus.
b.      Manfaat
Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memcah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat.

5.      Mikoriza vesikular-arbuskular

a.       Ciri-ciri
-          MVA merupakan salah satu kelompok endomikoriza dari familia Endogonaceae, yang memiliki ciri khusus yaitu adanya vesikula dan arbuskula.
-          Vesikula berupa badan berbentuk bulat, oval atau tidak beraturan, yang terbentuk dari penggelembungan ujung hifa terminal di dalam atau di antara sel-sel korteks, berfungsi sebagai alat penyimpan cadangan makanan yang kemudian ditransfer ke inangnya dengan cara dicerna.
-          Arbuskula adalah struktur seperti haustoria, merupakan struktur yang esensial pada semua asosiasi jamur MVA, berperan dalam transfer zat hara dua arah antara jamur yang menginfeksi dengan inangnya
b.      Manfaat
-          memperbaiki hasil tumbuhan dan mengurangi masukan pupuk pada tanaman pertanian. Dengan cara meningkatan penyerapan fosfat diiringi dengan peningkatan penyerapan hara lain, seperti nitrogen (N), seng (Zn), tembaga (Cu), dan belerang (S).
-   MVA memperluas ruang tanah yang dapat dijangkau oleh tanaman inang. Inokulasi ini dapat mengarah pada menurunnya penggunaan pupuk P.
-         Meningkatkan ketersediaan hara
-          Meningkatkan toleransi tumbuhan terhadap kurangnya pasokan air.
-   MVA memengaruhi ketahanan tumbuhan inang terhadap serangan penyakit. MVA, tergantung jenisnya, dapat mengurangi pengaruh serangan jamur patogen. Demikian pula, juga dapat mengurangi serangan nematoda. Sebaliknya, tumbuhan yang terinfeksi MVA menurun ketahanannya terhadap serangan virus.
-          Memperbaiki struktur agregasi tanah.

Source :