Sabtu, 03 November 2012

Sinopsis Novel Sang Pencerah

Sinopsis
Novel “Sang Pencerah”

Judul         : Sang Pencerah
Penerbit    : Mizan
Penulis      : Akmal Nasery Basral
Kategori    : Novel Roman Dewasa

Selama ini kita mungkin sangat akrab dengan KH. Ahmad Dahlan, namun cerita mengenai beliau belum begitu banyak kita ketahui. Buku yang ditulis oleh Akmal Nasery Basral ini pun berusaha menghadirkan kisah tentang kehidupan KH. Ahmad Dahlan, sisi manusiawinya yang belum banyak kita kenal, kehidupannya semenjak kecil hingga suka duka yang dialaminya, dilema-dilema batin dan pemikiran-pemikiran terdalamnya.

Novel yang berkisah tentang kehidupan KH. Ahmad Dahlan dan perjuangannya dalam mendirikan Muhammadiyah ini diterbitkan oleh Penerbit Mizan. Dan diluncurkan berdasarkan skenario film Sang Pencerah karya sutradara Hanung Bramantyo.

Buku ini juga berisikan kontroversi seorang sosok pendobrak tradisi, yang tak lain berniat agar Islam kembali menjadi rahmat bagi semesta alam, bukan Islam yang menyulitkan pemeluknya sendiri. Bahkan pada masanya beliau sempat dianggap kafir. Tetapi beberapa orang yang berfikiran terbuka dan anak-anak muda kritis banyak yang menyukai caranya tersebut.

Menurut sang penulis, ada beberapa buku biografi atau sejarah mengenai sosok kontroversial yang mengagumkan ini. Namun tidak banyak yang bisa ikut menyelami kehidupan langsung dari sang tokoh kharismatik yang bernama asli Muhammad Darwis ini. “Memahami sepak terjang KH. Ahmad Dahlan sungguh menarik jika dilakukan dengan cara yang luwes, cair dan penuh muatan emosi dan semuanya akan terjawab di novel setebal 480 halaman ini,” ujarnya.

Sang sutradara sekaligus penulis skenario dari Film Sang Pencerah, Hanung Bramantyo, mengungkapkan bahwa setiap kejadian yang berpengaruh dalam hidup KH. Ahmad Dahlan diteliti secara seksama dan menyeluruh, baru kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa yang asyik dan enak dibaca. Sehingga menghasilkan sebuah kisah yang begitu cerdas dan begitu nyata. “Kita pun seolah-olah diajak langsung berhadapan dengan kisah yang bersettingkan pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII di Yogyakarta ini,” tuturnya.


Beberapa kisahnya tersebut seperti gejolak batin dan jiwa dari si Darwis kecil, hingga pertanyaan-pertanyaan yang pernah hinggap di benaknya. Semua diungkapkan penulis dengan begitu simpatik dan menarik. Namun, sejarah tidak akan pernah sama jika dikisahkan dari kacamata seorang novelis, namun tidak keluar dari konteks sejarah tersebut.

Selain untuk mengenang Muktamar Satu Abad Muhammadiyah, hadirnya buku Sang Pencerah ini diharapkan mampu menjadi kado milad ke-100 bagi warga Muhammadiyah dimanapun berada. Tak heran jika buku yang satu ini sangat tepat untuk dijadikan referensi bahan bacaan maupun koleksi perpustakaan pribadi dirumah kita.

Disini kita akan menyaksikan seorang Ahmad Dahlan yang dilahirkan dari kalangan keluarga biasa bisa tumbuh menjadi orang yang sangat luar biasa. Judul Sang Pencerah ini sendiri pun diambil dari inspirasi matahari yang dapat mencerahkan masyarakat.

4 komentar: