sinopsis novel "Pada Sebuah Kapal" angkatan 66
IDENTITAS NOVEL
Judul
: Pada Sebuah Kapal
Karangan
: NH. Dini
Cetakan
: Kedua, Tahun
1988
Tebal
: 350 halaman
Sinopsis
novel “Pada Sebuah Kapal”
Sri
dilahirkan dari keluarga sederhana yang sangat menyenangi seni. Ayahnya adalah
seorang pelukis. Sejak kecil, dia dimasukkan ke sekolah tari. Sri adalah anak
bungsu dari lima bersaudara. Mereka hidup dengan rukun di sebuah desa kecil
yang terdapat di Semarang.
Saat
umurnya tiga belas tahun, ayahnya meninggal dan setelah selesai sekolah
menengah atas, Sri bekerja sebagai penyiar radio yang terdapat di
kotanya.selama tiga tahun menjadi penyiar radio, ia mulai merasa jenuh dengan
pekerjaannya. Sri mencoba mengikuti pendidikan pramugari yang ada di kota
tersebut dan akhirnya mendapat kesempatan untuk diuji di Jakarta. Tapi sayang,
ia tidak lulus menjadi pramugari disebabkan adanya penyakit yang terdapat di
dalam paru – parunya. Setelah berobat, Sri harus istirahat selama tiga bulan
dan ia memilih sebuah desa di Salatiga untuk menyembuhkan penyakitnya.
Setelah
sembuh, Sri mencoba untuk hidup di Jakarta walaupun tidak menjadi pramugari. Ia
yakin dengan bakat yang dimilikinya ia dapat hidup di Jakarta. Ia tinggal di
rumah pamannya yang sebelumnya ditempati oleh kakaknya, Sutopo yang telah lebih
dulu ke Jakarta. Kini Sutopo telah mempunyai rumah di Jakarta.
Di
Jakarta ia bekerja sebagai penyiar radio dan penari untuk acara – acara istana.
Di gedung latihan itu, Sri menyukai seorang laki – laki. Namanya Basir. Tapi
perasaannya bertepuk sebelah tangan. Di sisi lain, Yus sangat mencintainya dan
ingin menikah dengannya. Tapi Sri tidak begitu menyukai Yus, karena komunis.
Selain itu ada Narti, teman kecil Sri waktu sekolah dasar yang sekarang menjadi
pramugari. Narti sering main ke rumah paman Sri untuk mengunjunginya. Narti
memperkenalkan kedua teman yang bekerja di angkatan udara kepada Sri, mereka
bernama Saputro dan Mokar.
Pertemanan
Sri dan Suparto awalnya biasa – biasa saja. Seperti biasanya, sikap Saputro
sangat lembut dan perhatian. Dari sikapnya itu, Sri mulai jatuh hati dengan
sosok Saputro. Kedekatan antara Sri dengan Saputro semakin dekat setelah mereka
bertemu di acara Malam Kesenian Kongres Pemuda se-Asia. Dari pertemuan itulah,
keduanya yakin kalau mereka saling mencintai. Saputro memiliki jadwal
penerbangan yang tidak menentu sehingga kedatangannya tidak dapat diperkirakan
oleh Sri. Setelah Saputro selesai mengikuti pendidikan di Cekoslovakia, mereka
memutuskan untuk tunangan dan segera menikah. Setelah kembali dari
Cekoslovakia, Saputro menemui Sri dan memberikan sebuah cincin sebagai tanda
pengikat diantara mereka. Malam itu pun mereka habiskan bersama.
Sepuluh
bulan setelah wafatnya Sutopo, Sri memutuskan akan menikah dengan Charles yang
berkebangsaan Perancis. Charles adalah seorang diplomat yang sangat tertarik
dengan kebudayaan. Keputusannya untuk menikah dengan Charles ditentang oleh
keluarga, terutama Sutopo. Kakaknya itu tidak setuju kalau Sri menikah dengan
Charles. Sutopo yakin Sri tidak akan bahagia menikah dengan Charles karena Sri
belum begitu mengenal Charles. Namun Sri tidak peduli dengan nasehat keluarga.
Ia tetap menikah dengan Charles dan kewarganegaraannya menjadi Perancis.
Setelah menikah, mereka bermukim di Kobe, Jepang. Kehidupan rumah tangga Sri
tidak bahagia, Charles yang pada awalnya baik, perhatian sebelum menikah, kini
berubah menjadi seorang yang pemarah, pelit, dan suka membentak – bentak. Sri
yang sejak awal tidak mencintai Charles, menjadi semakin benci karena sikap
yang ditunjukan Charles. Dari Charles, Sri melahirkan seorang anak perempuan.
Pada
kesempatan liburan, Charles mengajak anak dan istrinya untuk melakukan
perjalanan ke beberapa Negara. Setelah dari Indonesia, mereka berangkat ke
Saigon. Di sana Charles Menyuruh kepada istrinya untuk melakukan perjalanan
dengan kapal. Sementara dirinya akan mengunjungi beberapa Negara yang akan
dikunjunginya. Sri tidak keberatan melakukan perjalanan dengan kapal berdua
dengan anaknya yang masih berumur dua tahun. Karena dia tidak pernah
mengharapkan suaminya yang pemarah itu. Hanya kewajibanlah yang mengikat Sri
untuk setia terhadap suaminya.
Perjalanan
dari Saigon menuju Marseille membutuhkan waktu yang lumayan lama, sekitar tiga
bulan. Di kapal itulah Sri bertemu dengan Michel, seorang komandan kapal yang
juga kecewa dengan istrinya. Sejak pertama melihatnya, Sri sudah tertarik
karena sikapnya dan pada beberapa kesempatan, mereka bertemu. hubungan antara
Sri dengan Michel semakin dekat setelah acara pesta dansa. Sejak itu mereka
sering bertemu dan cinta pun tumbuh diantara mereka berdua. Awalnya Sri
berpikir untuk selalu setia terhadap suaminya yang tidak pernah dicintainya,
tapi Sri juga berhak untuk mendapatkan kebahagiaan. Dia sangat mencintai
Michel, dan Michel pun demikian. Sosok Michel mengingatkan Sri pada cintanya
yang telah hilang. Selama perjalanan itulah dia menemukan kebahagiaan yang
selama ini tidak pernah dirasakan olehnya.
Setelah
sampai di Marseille, Charles sudah menunggunya dan Sri pun harus berpisah
dengan kekasihnya Michel. Setelah pekerjaan suaminya selesai, mereka kembali ke
Kobe. Kehidupan Sri berjalan seperti biasanya. Setelah sekian lama tidak
bertemu, akhirnya Michel mengabarkanakan lewat telegram bahwa dia akan ke
Yokohama. Sri sangat gembira mendengar kabar ini. Akhirnya Michel dan Sri
bertemu, mereka saling mencintai dan pada kesempatan – kesempatan yang jarang
itu mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Sri dan Michel menyadari akan
keterikatan mereka terhadap pernikahan yang mereka jalani dengan pasangan
masing – masing. Namun keadaan itu tidak menghalangi cinta keduanya. Sri sadar
akan kehidupan Michel, dan dia akan selalu mencintai Michel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar